Jumat, 22 Januari 2016

MAKALAH TENTANG BIDAN SEBAGAI PENDIDIK

                               MAKALAH TENTANG BIDAN SEBAGAI PENDIDIK
 BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Peranan bidan yang tampak nyata  adalah sebagai role model masyarakat, sebagai anggota masyarakat, advocatoar dan educator, tentunya kompetensi seperti ini yang akan dikembangkan lebih lanjut melalui pendidikan dan pelatihan bagi para bidan. Peranan yang harus di lihat sebagai “main idea” untuk membentuk sebuah peradaban dan tatanan sebuah pelayanan kesehatan.
           
Bidan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil, melahirkan dan senantiasa berupaya mempersiapkan ibu hamil sejak kontak pertama saat pemeriksaan kehamilan memberikan penyuluhan tentang manfaat pemberian ASI secara berkesinambungan sehingga ibu hamil memahami dan siap menyusui anaknya.

Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak bisa dipisahkan. Bidan adalah ujung tombak pembangunan keluarga sejahtera dari sudut kesehatan dan pemberdayaan lainnya. Bidan menempati posisi yang strategis karena biasanya di tingkat desa merupakan kelompok profesional yang jarang ada tandingannya.


TUJUAN
Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara bidan dalam melaksanakan peran dan fungsi sebagainya pendidik.


BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
Peran Bidan sebagai Pendidik yaitu Bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga,masyarakat  tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnyan yang berhubungan dengan pihak terkait dengan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana (Heni, P.W., Asmar Y.Z., 2005). 
Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM.

Ikatan Bidan Indonesia : Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Bidan sebagai seorang pendidik informasi yang diberikan mudah dipahami, memberikan waktu untuk bertanya, dan peka terhadap tanda-tanda nonverbal dari pasien (contoh: raut wajah yang menggambarkan bahwa klien masih kurang paham dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan atau gerakan-gerakan [ bahasa tubuh] klien yang menyatakan agar bidan tidak terburu-buru dalam memberikan penjelasan dan bahasa tubuh yang lainnya yang di uangkapkan oleh klien).


PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK :
Di  bawah ini ada beberapa peran bidan sebagai Edukator / Pendidik :
1.         Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang individu. Tidakan yang dapat dilakukan oleh bidan dengan perannya sebagai educator adalah sebagai berikut:
a.              Memberikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi wanita.
b.              Memberikan KIE tentang bahaya seks bebas.
c.              Memberikan KIE tentang bahaya narkoba.
2.         Masa Hamil
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang wanita tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah sebagai berikut:
a.       Memberikan konseling pada ibu tentang perubahan tubuh selama proses kehamilan.
b.      Memberikan konseling pada ibu mengenai keluhan yang umumnya terjadi saat hamil dan
cara mengatasinya.
c.       Mengajarkan pada ibu tentang pentingnya menjaga personal higene.
d.      Mengajarkan pada ibu senam hamil.
e.       Memberikan konseling pada ibu tentang bahaya tanda-tanda kehamilan.
f.       Memberikan konseling gizi.


3.         Masa Bersalin
Persalinan adalah saat yang paling ditunggu namun juga mendebarkan bagi ibu dan keluarga. Peran bidan sebagai Edukator dalam menghadapi masa bersalin antara lain sebagai berikut:
a.       Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tanda-tanda persalinan.
b.      Mengajarkan pada ibu cara meneran yang benar.
c.       Mengajarkan masase uterus sehingga mampu untuk mengetahui jika uterus tidak
berkontraksi baik dan untuk mencegah terjadinya perdarahan postpartum.
d.      Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada persalinan.
4.         Masa Nifas
a.       Mengajarkan kepada ibu perawatan bayi baru lahir.
b.      Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara perawatan tali pusat.
c.       Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara memandikan bayi.
d.      Mengajarkan kepada ibu tentang personal higene.
e.       Memberikan konseling kepada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya dan penyakit
pada masa nifas.
f.       Memberikan konseling kepada ibu tentang KB pasca persalinam.



LANGKAH – LANGKAH DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN YAITU :
1.      Mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan
2.      Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan
3.      Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan
4.      Melaksanakan program /rencana pendidikan dan penyuluhan
5.      Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan
6.      Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan
7.      Mengunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan
8.      Mendokumentasikan kegiatan (Soeryani Soepardan, 2007)   

PERAN BIDAN SEBAGAI PELATIH DAN MEMBIMBING KADER YAITU :
1.      Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta peserta didik.
2.      Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian
3.      Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visualaids, AVA) dan bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4.      Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
5.      Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya.
6.      Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan
7.      Menggunakan hasil evaluasi untuk meningtakan program bimbingan
8.      Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelayanan serta bimbingan secara sistematis. (Soeryani Soepardan, 2007).




 FUNGSI SEBAGAI PENDIDIK
1.      Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana (KB)
2.      Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan
3.      Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat
4.      Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya

PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DI RB YAITU :
·         Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien dan keluarga tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya KIA/KB
·         Melatih dan membimbing siswa bidan / keperawatan yang melakukan praktek kerja lapangan di RB tersebut
·         Membina dukun yang melakukan rujukan ke RB tersebut

FUNGSI BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DI RB YAITU :
·         Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.
·         Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan.
·         Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyaraka.
·         Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan laiinya sesuai dengan bidang keahliannya.


BAB III
PENUTUP
Demikian makalah dari kelompok 5 tentang  “Peran dan Fungsi Bidan Sebagai Pendidik” yang dapat di sampaikan , semoga dengan adanya makalah ini dapat membuka  wawasan dan pengetahuan kita tentang seperti apa itu pemasaran sosial.
Saran dan kritik dari dosen maupun  teman – teman sangat di harapkan demi  menunjang isi dari makalah ini.


KESIMPULAN
Peran Bidan sebagai Pendidik yaitu Bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga,masyarakat  tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnyan yang berhubungan dengan pihak terkait dengan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana (Heni, P.W., Asmar Y.Z., 2005). Selain ituSebagai Edukator bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.


DAFTAR PUSTAKA

sumber : http://tantrifaezati.blogspot.co.id/2015/05/makalah-tentang-bidan-sebagai-pendidik.html


Perbandingan Bidan Dan Dukun Bayi Dalam Pelaksanaan Kemitraan

Perbandingan Bidan Dan Dukun Bayi Dalam Pelaksanaan Kemitraan


Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan dengan dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaan, kesetaraan, dan kepercayaan dalam upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi, dengan menempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan mengalihfungsikan dukun dari penolong persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas, dengan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat antara bidan dengan dukun, serta melibatkan seluruh unsur/elemen masyarakat yang ada.

Di beberapa daerah, keberadaan dukun bayi sebagai orang kepercayaan dalam menolong persalinan, sosok yang dihormati dan berpengalaman, sangat dibutuhkan oleh masyarakat keberadaannya. Berbeda dengan keberadaan bidan yang rata-rata masih muda dan belum seluruhnya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Sehingga perlu dicari suatu kegiatan yang dapat membuat kerjasama yang saling menguntungkan antara bidan dengan dukun bayi, dengan harapan pertolongan persalinan akan berpindah dari dukun bayi ke bidan. Dengan demikian, kematian ibu dan bayi diharapkan dapat diturunkan dengan mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila persalinan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten dengan menggunakan pola kemitraan bidan dengan dukun.

Dalam pola kemitraan bidan dengan dukun berbagai elemen masyarakat yang ada dilibatkan sebagai unsur yang dapat memberikan dukungan dalam kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini.

Berikut adalah peran bidan dan dukun bayi dalam pelaksanaan kemitraannya:

1. Periode Kehamilan

Bidan
1. Melakukan pemeriksaan ibu hamil dalam hal :
·         Keadaan umum,
·         Menentukan taksiran partus,
·         Menentukan Keadaan janin dalam kandungan,
·         Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan.

  2. Melakukan tindakan pada ibu hamil dalam hal :
Pemberian Imunisasi TT,
Pemberian tablet Fe,
Pemberian pengobatan / tindakan apabila ada komplikasi.

3. Melakukan Penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan keluarga mengenai :
·         Tanda-tanda Persalinan,
·         Tanda bahaya kehamilan,
·         Kebersihan pribadi & lingkungan,
·         Gizi,
·         Perencanaan Persalinan (Bersalin di Bidan, menyiapkan transportasi, menggalang dalam menyiapkan biaya, menyiapkan calon donor darah),
·         KB setelah melahirkan menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK).
4. Melakukan kunjungan Rumah untuk :
·         Penyuluhan / Konseling pada keluarga tentang perencanaan persalinan,
·         Melihat Kondisi Rumah persiapan persalinan,
·         Motivasi persalinan di Bidan pada waktu menjelang taksiran pertus.
5. Melakukan rujukan apabila diperlukan
6. Melakukan pencatatan seperti :
·         Kartu ibu,
·         Kohort ibu,
·         Buku KIA.

7. Melakukan Laporan :
·         Melakukan laporan cakupan ANC.

Dukun
1. Memotivasi ibu hamil untuk periksa ke bidan
2. Mengantar ibu hamil yang tidak mau periksa ke bidan
3. Membantu Bidan pada saat pemeriksaan ibu hamil
4. Melakukan penyuluhan pada ibu hamil dan keluarga tentang:
·         Tanda-tanda Persalinan,
·         Tanda bahaya kehamilan Kebersihan pribadi & lingkungan,
·         Kesehatan & Gizi,
·         Perencanaan Persalinan (Bersalin di Bidan, menyiapkan transportasi, menggalang dalam menyiapkan biaya, menyiapkan calon donor darah).
5. Memotivasi ibu hamil dan keluarga tentang:
·         KB setelah melahirkan,
·         Persalinan di Bidan pada waktu menjelang taksiran partus.
6. Melakukan ritual keagamaan / tradisional yang sehat sesuai tradisi setempat bila keluarga meminta.
7. Melakukan motivasi pada waktu rujukan diperlukan.
8. Melaporkan ke Bidan apabila ada ibu hamil baru.

2. Periode Persalinan

Bidan
1. Mempersiapkan sarana prasarana persalinan aman dan alat resusitasi bayi baru lahir, termasuk pencegahan infeksi.
2. Memantau kemajuan persalinan sesuai dengan partogram
3. Melakukan asuhan persalinan.
4. Melaksanakan inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI segera kurang dari 1 jam.
5. Injeksi Vit K1 dan salep mata antibiotik pada bayi baru lahir
6. Melakukan perawatan bayi baru lahir
7. Melakukan tindakan PPGDON apabila mengalami komplikasi
8. Melakukan rujukan bila diperlukan
9. Melakukan pencatatan persalinan pada :
·         Kartu ibu/partograf,
·         Kohort Ibu dan Bayi,
·         Register persalinan.
10. Melakukan pelaporan:
·         Cakupan persalinan.

Dukun
1. Mengantar calon ibu bersalin ke Bidan.
2. Mengingatkan keluarga menyiapkan alat transport untuk pergi ke Bidan / memanggil Bidan.
3. Mempersiapkan sarana prasaran persalinan aman seperti :
·         Air bersih,
·         Kain bersih.
4. Mendampingi ibu pada saat persalinan
5. Membantu Bidan pada saat proses persalinan
6. Melakukan ritual keagamaan / tradisional yang sehat sesuai tradisi setempat.
7. Membantu Bidan dalam perawatan bayi baru lahir
8. Membantu ibu dalam inisiasi menyusu dini kurang dari 1 jam
9. Memotivasi rujukan bila diperlukan
10. Membantu Bidan membersihkan ibu, tempat dan alat setelah persalinan.

3. Periode Nifas

Bidan
1. Melakukan Kunjungan Neonatal dan sekaligus pelayanan nifas (KN1, KN2 dan KN3)
·         Perawatan ibu nifas,
·         Perawatan Neonatal,
·         Pemberian Imunisasi HB 1,
·         Pemberian Vit. A ibu Nifas 2 kali,
·         Perawatan payudara.
2. Melakukan Penyuluhan dan konseling pada ibu dan keluarga mengenai :
·         Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas,
·         Tanda-tanda bayi sakit,
·         Kebersihan pribadi & lingkungan,
·         Kesehatan & Gizi,
·         ASI Ekslusif,
·         Perawatan tali pusat,
·         KB setelah melahirkan.
3. Melakukan rujukan apabila diperlukan
4. Melakukan pencatatan pada :
·         Kohort Bayi,
·         Buku KIA.
5. Melakukan Laporan :
·         Cakupan KN.

Dukun
1. Melakukan kunjungan rumah dan memberikan penyuluhan tentang :
·         Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas,
·         Tanda-tanda bayi sakit,
·         Kebersihan pribadi & lingkungan,
·         Kesehatan & Gizi,
·         ASI Ekslusif,
·         Perawatan tali pusat,
·         Perawatan payudara.
2. Memotivasi ibu dan keluarga untuk ber-KB setelah melahirkan.
3. Melakukan ritual keagamaan / tradisional yang sehat sesuai tradisi setempat.
4. Memotivasi rujukan bila diperlukan.
5. Melaporkan ke Bidan apabila ada calon akseptor KB baru.

Dalam proses alih peran dan pembagian tugas antara Bidan dengan dukun perlu disepakati mekanisme kemitraan yang dijalin antara mereka. Meskipun mekanisme sangat beragam tergantung keadaan, tetapi ada beberapa hal penting yang harus disepakati (dituangkan secara tertulis dalam nota kesepakatan antara bidan – dukun) yaitu :
·         Mekanisme rujukan informasi ibu hamil.
·         Mekanisme rujukan kasus persalinan.
·         Mekanisme pembagian biaya persalinan .
·         Jadwal pertemuan rutin bidan dengan dukun.

sumber : http://www.smallcrab.com/kesehatan/1082-peran-bidan-dan-dukun-bayi-dalam-pelaksanaan-kemitraan

link jurnal : http://www.jurnalpendidikanbidan.com/